Lima Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh Lima Hari
Maha Besar Allah yang menghidupkan dan mematikan. Selamat hari lahir, untuk orang berharga dalam hidupku. Seseorang dengan segala kenangan yang nyatanya masih amat melekat. Nyatanya ikhlas masih menjadi tanda tanya. Ternyata kehilangan terus saja mengulang kesakitan yang sama. Seolah-olah baru saja ku terjatuh. Terkadang ku syukuri beberapa hal baik yang menghampiri. Kadangkala ku terpuruk saat sendiri tanpa arah. Aku bagaikan anak burung yang terhempas jauh dari sangkarnya. Mencari arah kembali setelah bertahan kuat di kaki sendiri. Aku berpikir tentang kehidupan yang baik-baik saja. Akankah aku menjadi saat ini? Lebih baik atau tidak? Semua masih saja melekat di kepala. Akankah semua akan baik-baik saja jika dia berada disisiku? Aku harus terus berbaiksangka pada Allah atas apa yang berlaku. Mungkin Allah menyadari pundak ini sudah mampu menopang hal berat, sebab bisa jadi keinginanku menjadi keburukan bagiku.. Tepat hari ini, kembali kuingat kenangan yang masih ada dalam kepala