Humairah

    Pipi kemerahan, senyum lembut, hati cantik, wajah meneduhkan, begitulah dia selalu memuji tiap kali kami bertemu dikolom chat malam itu. Hati berdebar, bibir tersenyum merekah mendengar kata itu dilantunkan dari seorang yang telah menawan hati seorang gadis. Mira, begitu sapaan dari keluarga dan orang terdekatnya. Seorang gadis kecil dari laki-laki yang amat menyayanginya, Ayah.
    Mira tidak begitu cantik dibandingkan dengan gadis lain. Tetapi, Mira punya keunikan tersendiri yang membuat orang nyaman ada di dekatnya. Mira sangat ceria dikala bercengkrama dengan sahabat-sahabatnya. Mira menyukai hal-hal baru yang sangat menantang. Ada banyak rencana dan impian di dalam kepalanya. Dream. Dream. Dream..
Senja dengan warna jingga yang indah kala itu menggiring angin sore menyapa kami yang duduk terdiam di bawah pohon. Laki-laki itu berdiam sejenak sambil menghela nafas panjang. Mira terus memandangi wajah lelaki yang telah menawan hatinya itu. Entah apa yang dipikirkan mereka kala itu. Jingga senja kala itu benar-benar menenggelamkan mereka dalam diam.
    Lelaki itu pun menatap Mira sembari tersenyum lega. Mira membalas senyum itu dengan bingung. Dan kemudian, Mira paham apa yang dipikirkan laki-laki itu. Dreams. Selalu bermimpi untuk mewujudkannya. Mira bertanya, “apa yang paling kamu harapkan?”. Lelaki itu menjawab, “Besok”. Mira bingung sambil menatap mata lelaki itu, menelusuri dan mencari kebenaran. Lelaki itu tersenyum menatap Mira, lalu ia berkata, “Aku ingin ada besok, karena dengan itu, aku bisa merancang mimpi dan merencanakan hal indah untuk melengkapi takdirku”. Mira tersenyum dan mulai mengerti. Lelaki yang ada di sampingnya adalah seorang pemimpi sepertinya, yang akan membantunya memberi warna dalam perjalanannya mewujudkan mimpi-mimpinya.
  Mereka duduk menatap senja yang semakin menghilang dengan alunan angin yang menyejukkan kulit. Berharap hilangnya senja dapat berganti dengan keindahan bintang di tengah gelapnya langit. Selamat datang malam. Selamat bermimpi. Terima kasih semesta, mengizinkan aku melihat keindahan ini di perjalanan hidup bersama mimpiku.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

1/4 Abad

Surat Cinta untuk Hamba